Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Lembaga REDD+ ke Brasil

Kompas.com - 29/09/2010, 04:42 WIB

Jakarta, Kompas - Satuan Tugas untuk Persiapan Pembentukan Lembaga Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan atau Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation/REDD+ yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto melakukan studi banding ke Brasil. Tujuannya mempelajari aspek-aspek kelembagaan pengurangan emisi mulai dari program sampai organisasi keuangannya.

Hal itu diungkapkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/9). Studi banding dilakukan awal pekan ini hingga Jumat (1/10) mendatang. Sebelumnya, dalam keterangan pers di sela-sela mendampingi Wakil Presiden Boediono di New York, Amerika Serikat, Kuntoro, yang juga Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, mengakui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2010 tentang Satgas Persiapan Pembentukan Kelembagaan REDD+, 20 September lalu di Jakarta.

Kuntoro mengatakan, Satgas Persiapan Lembaga REDD+ akan menjadi katalis bagi pemerintah menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan lahan gambut serta memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Sebelumnya, Indonesia dan Norwegia menandatangani letter of intent, Mei lalu, guna menjalin kemitraan menanggulangi deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia senilai 1 miliar dollar AS.

Kemitraan ini tercatat menjadi model kerja sama internasional di mana negara donor akan berkontribusi berdasarkan ketercapaian hasil atau bukan dalam bentuk hibah atau pinjaman.

Menurut Zulkifli, satgas akan mempelajari aspek-aspek yang terbaik dan sesuai dengan kondisi Indonesia. Dia menambahkan, dengan adanya Satgas Persiapan Lembaga REDD+, diharapkan terbentuk lembaga Trust Fund bagi penurunan emisi.

”Sebelum akhir tahun diharap akan cair dana tahap pertama dari Norwegia, 200 juta dollar AS, ke lembaga Trust Fund yang dipimpin Kuntoro,” ujarnya. (har)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com