Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Superbesar Karya Batan

Kompas.com - 03/09/2010, 11:20 WIB

Oleh Nawa Tunggal

Menteri Pertanian Suswono mendeskripsikannya sebagai kedelai superbesar: Varietas kedelai hasil iradiasi nuklir yang diberi nama Mutiara 1 itu dikerjakan para periset Badan Tenaga Nuklir Nasional selama enam tahun antara 2004 dan 2010. 

"Riset ini mengikuti tuntutan pasar yang menghendaki kedelai varietas lokal, tetapi berbiji besar seperti kedelai impor,” kata Harry Is Mulyana di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (Patir) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Jakarta.

Harry bersama Arwin, Tarmizi, Masrizal, dan Muchlis Adie merupakan para periset kedelai Mutiara 1 yang diluncurkan sebagai varietas unggul oleh Menteri Pertanian Suswono pada 22 Juli 2010. Deskripsi kedelai Mutiara 1 yang superbesar didasarkan pada bobot rata-rata 23,2 gram per 100 biji. Ini lebih besar daripada kedelai impor Amerika Serikat yang hanya sekitar 18 gram per 100 biji.

Iradiasi gama

Harry menyebutkan, Mutiara 1 merupakan hasil iradiasi sinar gama. Iradiatornya yang dimiliki disebut Gammacell-220. Kapasitas penyinarannya hanya untuk 1 kilogram biji kedelai.

Ini disebut iradiasi nuklir, yaitu penyinaran memanfaatkan radioisotop untuk mengubah sifat kimiawi dan sifat fisis yang memancarkan sinar radioaktif. Istilah iradiasi berbeda dengan radiasi. Radiasi adalah pancaran sinar radioaktif ke segala arah tak menentu, sedangkan iradiasi adalah radiasi itu sendiri yang diarahkan pada fokus tertentu.

”Dari 1 kilogram biji kedelai yang diiradiasi di Gammacell-220 itu kemudian ditanam. Biji kedelai sudah mengalami mutasi gen. Benih yang dihasilkan lalu diseleksi untuk mendapatkan kedelai yang sesuai dengan yang dikehendaki,” kata Harry.

Iradiasi sinar gama ini memperbanyak keragaman genetik. Pengaruh yang ditimbulkan pada generasi pertama kali biasanya terjadi kerusakan fisik. Pada generasi kedua terjadi segregasi atau keragaman genetik seleksi. Kemudian mulai dipetakan untuk mendapatkan sifat yang diinginkan.

Menurut Harry, Mutiara 1 merupakan hasil mutasi gen pada kedelai lokal varietas Muria. Perubahan gen yang dikehendaki tidak bisa diperoleh serta-merta. Inilah yang membutuhkan waktu relatif lama hingga enam tahun untuk mendapatkan benih Mutiara 1 dengan gen yang dikehendaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com