MEDAN, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memaparkan kronologi meletusnya Gunung Sinabung dan perkembangan gunung yang berada di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.
Sekretaris Daerah Sumut RE Nainggolan di Medan, Minggu (29/8/2010), mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karo untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Sinabung pada 28 Agustus 2010.
Ia merincikan, pada pukul 08.00 hanya terlihat asap putih tipis dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas Gunung Sinabung. Kawasan pun tertutup kabut pada pukul 16.00.
Dari koordinasi itu ditetapkan bahwa Gunung Sinabung sebagai gunung bertipe "B" atau tidak memiliki karakter meletus secara magnetik. Namun, gunung tersebut harus dipantau sepanjang hari untuk mengamati perkembangan yang terjadi.
Pada pukul 19.00-24.00, keberadaan asap dari bawah tidak terpantau sehingga disimpulkan bahwa Gunung Sinabung tidak menunjukkan peningkatan aktivitas.
Namun, tanpa diduga sama sekali, gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas yang ditandai dengan suara gemuruh pada Minggu (29/8/2010) pukul 00.08.
Dengan adanya peningkatan kegiatan itu, pada pukul 00.10, evakuasi atau pengungsian pengungsian dilakukan terhadap warga yang berada di sekitar Gunung Sinabung.
Pada pukul 00.12 terlihat letusan asap dengan ketinggian 1.500 meter dan abu hitam disertai lontaran lava pijar ke arah barat daya dan selatan serta jatuhan abu halus piroklastik.
Semburan lava pijar itu juga menyebabkan puncak hingga sekitar dua pertiga lereng Gunung Sinabung terbakar.
Letusan utama terjadi antara 10 dan 15 menit. Titik api masih terlihat hingga pukul 02.00 pada ketinggian 1.200 dan 1.400 meter.
Pada pukul 02.40, titik api terlihat padam dan tumpukan abu putih kotor terlihat di Dusun Simacem, Desa Bekerah, yang berlokasi sekitar 4 km dari Puncak Gunung Sinabung. Abu tersebut memiliki ketebalan tiga sentimeter.
Setelah itu, cuaca terlihat cerah dan Gunung Sinabung mulai terlihat jelas mulai pukul 03.00. Meski demikian, asap tipis masih terlihat hingga pukul 06.00.
Pemerintah, khususnya Pemprov Sumut, pun tetap mengirimkan berbagai bantuan, baik berupa makanan, obat-obatan, maupun petugas untuk membantu masyarakat. "Karena itu, kami mengharapkan masyarakat tetap tenang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.