Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenbudpar Ragukan Candi Bawah Air

Kompas.com - 04/08/2010, 14:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru-baru ini pengguna Twitter dikejutkan foto penemuan candi bawah air yang disebutkan berada di perairan Selat Bali. Foto tersebut telah sampai ke pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sejak 1-2 bulan lalu. Menanggapi foto tersebut, Dirjen Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Hari Utomo Drajat meragukan kebenarannya.

Menurutnya, sebuah candi tidak semudah itu dapat bertahan dalam air yang bergerak mengingat bahan bangunan candi rata-rata adalah batu bata. "Belum lagi korosi di bawah air," katanya dalam seminar "Warisan Budaya Bawah Air, Apakah Harus Dilelang?" di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (4/8/2010).

Oleh karena itulah, Kementerian Kebudayaan Pariwisata akan mengkaji lebih jauh kondisi in situ atau lokasi candi tersebut. Sebab, menurut data Kemenbudpar, arkeologi bawah air hanya ada di Aceh yang terbentuk akibat bencana tsunami. "Yang ada arkeologi bawah air berkaitan perkotaan itu hanya pada saat tsunami, di Aceh. Kota tenggelam, industri logam emas, ketarik ke bawah air," katanya.

Hal senada disampaikan Direktur Peninggalan Arkeologi Bawah Air, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Surya Helmi dalam kesempatan yang sama. Dia meragukan kebenaran foto tersebut karena air dalam foto tampak sangat jernih tanpa ada ikan. "Perlu dilihat ke ahli telematika karena ini kok jernih banget tidak ada ikan berkeliaran," katanya.

Helmi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan bertemu dengan si pembuat foto sehingga dapat meninjau langsung titik di mana candi tersebut ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com