JAKARTA, KOMPAS.com — Nanoteknologi, embedded system, dan mekatronika merupakan komponen yang bakal berperan penting dalam kehidupan manusia seiring berkembangnya teknologi informasi. Kehadiran tiga komponen tersebut meningkatkan kemampuan berbagai aspek produk sarat teknologi.
"Nanoteknologi adalah ilmu dan teknik menyusun dan mengendalikan atom demi atom atau molekul demi molekul untuk membuat new world," ucap Arko Djajadi, dosen Departemen Mekatronika Swiss German University, dalam Seminar Nasional Nanoteknologi, Selasa (3/8/2010) di Gedung Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Jakarta.
Menurutnya, seperti dimuat di majalah Forbes, dengan tema "Get Ready For The Age of Nanotechnology", dikatakan bahwa nanoteknologi telah dan akan menjadi bagian utama dari elektronika, penyimpanan data, dan komputasi generasi baru. "Sekarang harddisk 20 GB sudah biasa. Dulu pakai surat, sekarang mana ada?" terangnya.
Sementara itu, embedded system adalah sistem pemroses informasi yang melekat, tetapi biasanya tidak tampak pada hampir setiap produk, di mana alasan utama pembelian produk bukan sistem informasinya, tetapi produk itu sendiri. "Yang menjadi kemampuan dari sebuah produk itu prosesornya, namun yang menjadi alasan kita beli itu adalah produknya itu sendiri, bukan prosesornya," jelasnya.
Diungkapkannya, embedded system disebut juga ambient intelligent, post-PC era, pervasive computing, ubiquotus computing. Namun, dalam hal tersebut embedded system merupakan tulang punggung (fundamental) dari kesemua hal tersebut. Sebagai contoh, mobil mewah mempunyai lebih dari 100 prosesor di dalamnya.
Dijelaskan juga, mekatronika adalah sinergi antara disiplin ilmu dan rekayasa bidang mekanika, elektronika, komputer, dan kontrol sebagai sebuah sistem. "Kesinergian tersebut untuk menyelesaikan berbagai problema yang menuntut penerapan bidang-bidang tersebut secara padu," tuturnya.
Menurutnya, mekatronika yang telah menyatu dengan embedded system akan memiliki wajah baru era revolusi nanoteknologi yang akan mewarnai kehidupan manusia hingga lima dekade mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.