Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Berantas Nyamuk Pakai Kelelawar

Kompas.com - 23/07/2010, 13:56 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com Pihak berwenang tak kurang akal untuk melawan gerombolan nyamuk yang membuat warga Warsawa jadi sinting. Tidak menggunakan pestisida, tetapi mereka menggunakan "kotak kelelawar" untuk menarik gerombolan nyamuk itu.

"Pengurus Desa Lelow di Polandia selatan telah membagikan 50 'kotak kelelawar' yang terbuat dari kayu kepada penduduk sebagai upah simbolis, masing-masing, sebesar lima zloty (1,21 euro atau 1,5 dollar AS)," kata Kepala Desa Jerzy Szydlowski.

"Spesies kelelawar kecil dapat tidur di dalam kotak itu, dan pada saat yang sama memakan nyamuk. Satu kelelawar kecil mampu melahap 2.000 nyamuk per hari," Szydlowski menjelaskan.

Populasi nyamuk di banyak daerah Polandia membengkak setelah banjir besar melanda sehingga memorak-porandakan Polandia pada Mei dan Juni.

Szydlowski, yang juga pencinta alam, berharap pada metode ekologis tersebut untuk mengendalikan serangga dan memungkinkan warga desa itu menghindari penggunaan produk bahan kimia untuk memerangi gerombolan nyamuk.

"Kotak kelelawar" yang terbuat dari kayu dibuat sesuai dengan saran para ahli mengenai kelelawar, yang juga mengatakan diperlukan waktu sekitar satu tahun sampai penduduk dapat merasakan manfaat dari kotak itu.

Szydlowski juga berharap, proyek tersebut akan membantu melestarikan populasi kelelawar di Polandia, yang merosot akibat menyusutnya habitat alamiah hewan malam itu.

Kelelawar, satu-satunya hewan mamalia yang dapat terbang, adalah spesies yang dilindungi di Eropa. Kelelawar berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.

Kelelawar merupakan makhluk yang sangat menarik. Dari sekian kemampuan yang dimiliki, hewan ini luar biasa dalam penentuan arah.

Di dalam otak kelelawar terdapat dua jenis neuron (sel saraf) yang mengendalikan sistem sonar. Satu di antaranya mengindera suara ultrasonik (suara di atas jangkauan pendengaran manusia) yang terpantul dan yang lain memerintahkan otot untuk menghasilkan jeritan untuk membuat gema penentuan tempat. 

Kedua neuron itu bekerja dalam suatu kesesuaian yang sempurna sehingga penyimpangan amat kecil sekali pun di dalam sinyal yang terpantul akan memperingatkan sinyal berikutnya dan menghasilkan frekuensi jeritan senada dengan frekuensi gema. 

Oleh karena itu, nada suara ultrasonik kelelawar berubah menurut lingkungannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan efisiensi sebaik mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com