Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rinjani Terancam Batal Jadi Calon 'Geopark' Dunia

Kompas.com - 03/07/2010, 16:43 WIB

MATARAM, KOMPAS.com — Taman Nasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, terancam terpental dari calon taman bumi atau geopark dunia karena dokumen teknis sebagai berkas pendukungnya belum lengkap.       Heryadi Rahmat, ahli Geologi yang juga mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (3/7/2010).       

"Dokumen teknisnya belum lengkap. Kalau pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya tidak melengkapinya, maka sangat mungkin Rinjani akan terpental dari calon geopark dunia," ujarnya.

Ia mengatakan, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) diusulkan menjadi calon geopark dunia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) karena memiliki sedikitnya lima hal pokok untuk menjadi geopark global.

Kelima hal pokok itu, yaitu, pertama, Gunung Rinjani memiliki nilai warisan geologi penting dari aspek kegunungapian, situs warisan alam berupa kaldera, kerucut-kerucut gunung api muda, lapangan solfatara, mata air panas, dan bentangan lainnya yang memiliki nilai estetika tinggi, seperti air terjun.

Kedua, situs-situs geologi gunung api mempunyai makna bagi pengembangan ilmu pengetahuan kebumian dan pendidikan. Adapun ketiga, Gunung Rinjani sudah memiliki  badan pengelola yakni Rinjani Trekking Management Board (RTMB) yang melibatkan warga lokal secara aktif.

Keempat, penyelenggara pariwisata berbasis geologi yang telah banyak memberi manfaat berupa pertumbuhan ekonomi lokal melalui jasa pemandu, penginapan, rumah makan, transportasi dan penjualan cinderamata.

Kelima, Gunung Rinjani sebagai bentuk keberhasilan pengembangan pariwisata karena telah memperoleh tiga penghargaan internasional, yakni World Legacy Award untuk kategori "Destination Stewardship" dari Conservation International and National Geographic Traveler 2004 serta finalis Tourism for Tomorrow Award masing-masing tahun 2005 dan 2008.

Usulan tersebut diajukan ke Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

"Namun usulan dalam bentuk dokumen teknis Geopark Rinjani itu belum lengkap, misalnya penjelasan atas pertanyaan apakah pengelola Rinjani sudah pernah mengikuti pelatihan khusus, kegiatan ekowisata, dan penjelasan lainnya," ujar Heryadi.

Berkas usulan TNGR sebagai geopark dunia yang belum lengkap itu berisi data pendukung yang sudah terformat sedemikian rupa sehingga akan menggambarkan potensi calon geopark dunia tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com