Kurangi Emisi 26 Persen dari Maskapai

BANDUNG, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan menyatakan, program green energy yang digagas Indonesia National Air Carriers Association (INACA) diharapkan bisa mengurangi jumlah emisi dari maskapai penerbangan hingga 26 persen pada tahun 2020.

"Dengan penerapan konsep green energy ini, diharapkan jumlah emisi di Indonesia bisa dikurangi sampai 26 persen pada tahun 2020," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Bandung, Jumat (11/6/2010).

Ditemui seusai menghadiri Rapat Umum Anggota INACA di Hotel Grand Preanger, Bandung, Freddy menyatakan dukungannya terhadap kampanye green energy di sektor transportasi. Khususnya di sektor maskapai penerbangan guna menekan pemanasan global yang tengah menjadi isu internasional.

Dia menilai, dalam menjalankan program itu setiap operator maskapai penerbangan memiliki andil untuk melaksanakan konsep green energy tersebut.

Freddy mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan lima bandara internasional di Indonesia, yakni di Jakarta, Bali, Medan, Makassar, dan Surabaya, untuk mengikuti program Asian Skylink.

Ketua INACA yang juga menjabat Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, pesawat Garuda Indonesia resmi menjadi salah satu dari 15 perusahaan penerbangan dunia yang ikut serta mengusulkan program carbon offset.

Program tersebut, kata Emirsyah, merupakan kompensasi atas pengurangan emisi gas buang yang dihasilkan dunia penerbangan guna menjaga kelestarian alam.

Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan, peran industri penerbangan di Indonesia turut serta dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia, kata Emirsyah, menempati peringkat ketiga setelah China dan India.