Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Emisi Karbon di Rumah

Kompas.com - 26/04/2010, 09:33 WIB

KOMPAS.com — Destia Mariana (26) tidak pernah menyangka kalau kamar dan rumahnya juga penghasil polusi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Itu baru diketahuinya ketika ia secara sukarela membeberkan aktivitas kesehariannya kepada Klinik Diet Karbon yang digelar dalam Clinic Help-Climate Justice for Earth di Taman Suropati, Minggu (25/4/2010).

Ia menyimak dan menjawab pertanyaan Musfarayani, staf Institute for Essential Service Reform (IESR), yang mengisikan data aktivitas keseharian Destia dalam Kalkulator Jejak Karbon. ”Berapa watt lampu terbesar di rumah Anda?” tanya Musfarayani. Destia tertegun, mengingat-ingat. ”Kalau tidak salah 20 watt. Ada tujuh lampu di rumah. Menyala sekitar 16 jam per hari,” Destia menjawab dengan ragu.

Musfarayani memasukkan data itu ke dalam Kalkulator Jejak Karbon, peranti lunak di komputernya. Peranti lunak itulah yang menghitung jejak karbon, alias jumlah emisi gas rumah kaca yang diproduksi oleh suatu organisasi, produk atau individu.

Destia menuturkan, televisinya menyala sekitar tujuh jam per hari, sementara komputernya menyala sekitar tiga hingga empat jam per hari. Penanak nasi berpenghangat di rumahnya menyala 24 jam sehari, sementara kipas angin menyala satu jam per hari.

Setiap hari Destia memakai sekitar delapan lembar kertas 70 gram untuk mencatat ataupun mencetak sejumlah dokumen pribadinya. Untungnya, ia memakai ulang kertas yang sudah terpakai di salah satu sisinya sehingga jejak karbon pemakaian kertas itu berkurang.

Destia jarang membeli air mineral dalam kemasan karena ia rela repot membawa tempat minum sendiri. Ia juga pengguna angkutan massal, setiap hari ia menumpang kereta api untuk pergi dari rumahnya di Bekasi menuju kantornya di Harmoni.

”Apakah Anda selalu menghabiskan makanan di piring Anda?” Musfarayani bertanya lagi. Destia mengangguk mantap.

Namun, ada suara di belakangnya, ”Waduh, yang itu gue kena, tuh. Gue tidak pernah bisa menghabiskan makanan di piring gue,” keluh Nonik Yulianti (25), yang sedari tadi menonton penghitungan jejak karbon Destia. Musfarayani tersenyum, ”Menyisakan seperempat piring makanan itu sama dengan menghasilkan emisi 3 gram setara CO, jadi habiskan makanan di piring Anda.”

Musfarayani memasukkan semua data aktivitas Destia dalam peranti lunak Kalkulator Jejak Karbon, ”Gaya hidup Anda menghasilkan emisi karbon 16.928,56 gram setara karbon dioksida [CO],” kata Musfarayani memberitahukan Destia.

Destia tercengang. ”Saya sudah sering mendengar pemakaian kendaraan pribadi itu menimbulkan emisi gas ruang kaca. Saya agak terkejut juga ketika menyadari ternyata aktivitas saya di rumah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca,” kata Destia seusai mengikuti penghitungan jejak karbonnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau