SINGKIL, KOMPAS.com — Gosong Wulawan, sebutan yang berarti karang emas untuk "pulau" yang baru tumbuh di perairan Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, diyakini mengandung material berharga berupa batu bara, gas, dan mineral pirit.
Gundukan yang dinamai kubah lumpur itu kemarin tidak lagi menyemburkan lumpur, tetapi gas yang jenisnya belum teridentifikasi. Potensi barang tambang berharga itu diprediksi oleh tim ahli geologi yang menyelam dan mengambil sampel pasir dan batu di gundukan berbentuk kerucut itu, Rabu (21/4/2010).
"Akan tetapi, prediksi itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut dalam waktu yang lama," kata Teuku Mukhlis, ahli geologi dari Banda Aceh, dalam pertemuan dengan Bupati Aceh Singkil Makmursyah Putra di Gedung Olahraga Ketapang Indah, Singkil Utara, Kamis (22/4/2010).
Kesimpulan lain menunjukkan bahwa gundukan berbentuk kerucut yang menyemburkan lumpur atau batuan itu bukanlah daratan dan tidak ditemukan daratan baru di situ. "Yang kami termukan di lokasi hanyalah kubah lumpur yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia di sekitarnya," kata Mukhlis didampingi koleganya sesama geolog, Khairil Basyar.
Teuku Mukhlis dan Khairil sempat kehilangan kontak dengan Serambi Indonesia pada Rabu malam karena mereka ternyata masih berada di atas Kapal Baruna Jaya III (BJ3) dalam perjalanan dari Haloban ke perairan Singkil.
Menurut Mukhlis, observasi di lokasi mencakup pengamatan visual di permukaan, pengambilan sampel air permukaan, pengukuran conductivity temperature depth (CTD), serta pengambilan foto bawah air dan sampel batuan dengan cara menyelam.
Mukhlis mencatat, di situ hanyalah kubah lumpur dari dasar laut pada koordinat 02 derajat 17' 47,1'’ Lintang Utara (LU) dan 097o 13' 08,9'’ Bujur Timur (BT). Ditemukan pula gelembung-gelembung gas (udara) dalam jumlah sedikit dan kondisi air laut di lokasi cenderung lebih keruh.
Tidak ditemukan lagi titik semburan lumpur. Adapun batuan yang dijumpai di kubah lumpur itu, antara lain, mineral lempung, batu bara, dan mineral pirit.
"Untuk emas dan intan kemungkinannya sangat kecil, bahkan cenderung tidak ada," kata Teuku Mukhlis dan Khairil Basyar menjelaskan secara bergantian. Suhu di sekitar kubah lumpur itu 32 derajat celsius pada kedalaman lima sampai enam meter di sekitar kubah.
Dijumpai pula beberapa gundukan lumpur dengan material yang mudah dihancurkan dengan tangan. Salah satu gundukan terbesar yang diukur dengan rollmeter berdiameter dasar 30 meter, tinggi 8 meter, diameter puncak kubah 3 meter yang berada pada kedalaman 5 meter.