Aksi Hari Bumi di Pesisir

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Peringatan Hari Bumi 22 April di Lampung dilakukan dengan berbagai kegiatan, khususnya penghijauan kembali wilayah pesisir dengan mangrove. Upaya ini merupakan langkah konkret sebagai mitigasi perubahan iklim.

Kegiatan reboisasi hutan mangrove ini salah satunya dilakukan oleh mahasiswa dan aktivis-aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung di Dermaga Kotakarang, Bandar Lampung, Kamis (22/4/2010).

"Pemulihan lingkungan di Lampung harus dimulai dari kawasan pesisir," kata Direktur Eksekutif Walhi Lampung Hendrawan. Wilayah pesisir di Lampung terbentang mulai dari barat, selatan, hingga ke timur. Panjang garis pantainya mencapai 1.105 kilometer.

Namun, sayangnya, kondisi mangrove di wilayah pesisir ini mayoritas telah rusak parah. Ia mencontohkan, dari 27 kilometer garis pantai di Bandar Lampung, yang tersisa tinggal 3 hektar. "Itu pun 70 persennya kritis," ungkap dia.

Padahal, seperti diungkapkan Direktur Eksekutif LSM Mitra Bentala Herza Yulianto, masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil seperti Pahawang adalah entitas yang terdepan dan paling rentan terkena dampak ancaman pemanasan global yang kini semakin di depan mata.

Hilangnya kawasan mangrove, misalnya, akan mempercepat proses abrasi atau tenggelamnya sebagian kawasan pulau. Sementara itu, hilangnya terumbu karang menurunkan populasi ikan-ikan yang selama ini menjadi sumber penghidupan dan konsumsi warga.