Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah di Bengkulu Tinggal 150 Ekor

Kompas.com - 25/11/2009, 12:20 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com — Populasi gajah sumatera di Provinsi Bengkulu  saat ini diperkirakan tinggal 150 ekor atau menurun dari sebelumnya sekitar 225 ekor. "Penurunan populasi gajah sumatera itu disebabkan tiga faktor, yaitu perburuan liar, konflik lahan (peracunan gajah), dan populasi di luar kawasan konservasi (tidak terkelola)," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Provinsi Bengkulu Andi Basrul melalui Kepala Bagian TU Supartono, Rabu (25/11).
    
Habitat gajah di Bengkulu terdapat dalam satu kawasan konservasi dan tujuh lokasi di luar kawasan tersebut, yang sekarang sudah berubah menjadi kebun kelapa sawit rakyat dan perkebunan besar.
    
Perambahan habitat gajah di Bengkulu di antaranya terjadi pada kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan kawasan HPT di Bengkulu Utara. "Untuk menjaga populasi gajah tersebut, kami berpedoman pada kesepakatan bersama gubernur se-Sumatera dan tiga menteri pada 2007," katanya.
    
Direktur Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Dephut Hary Santoso di Bengkulu beberapa hari lalu mengatakan bahwa pelestarian gajah perlu melibatkan semua instansi terkait karena BKSDA tidak mampu menangani sendiri.
    
Ia juga mengatakan bahwa pihak swasta perlu dilibatkan, terutama yang membuka perkebunan di sekitar habitat gajah tersebut karena keberadaan perkebunan itu dianggap mengganggu habitat gajah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com