Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tarif, Indonesia di Bawah Kamboja, Myanmar, dan Singapura

Kompas.com - 25/10/2009, 11:23 WIB

HUA HIN, KOMPAS.com — Dari target penurunan tarif barang dan jasa di antara 10 negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia tercatat memiliki pencapaian yang lebih baik dan lebih tinggi. Indonesia mencapai target 80 persen dari capaian negara-negara ASEAN lainnya yang rata-rata sebesar 74 persen.

Akan tetapi, Indonesia berada di posisi nomor empat setelah Kamboja, Myanmar, dan Singapura yang capaiannya lebih tinggi dalam target penurunan tarif barang dan jasa ASEAN.  

Hal itu diakui Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat ditanya pers, sebelum gala dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 ASEAN di Hua Hin, Thailand, Sabtu (24/10) malam.   

"Indonesia kira-kira di posisi keempat terbaik setelah Myanmar, Kamboja, dan Singapura. Tapi tidak apa-apa karena perbandingan ketiga negara tersebut adalah negara yang jumlah penduduk, wilayah, dan kompleksitas masalahnya lebih kecil dibandingkan Indonesia. Sebagai negara besar yang tidak kecil kompleksitas masalahnya, kinerja Indonesia dinilai lebih baik," kata Mari.  

Menurut dia, cara Indonesia membuka pasar dan sektor-sektor perdagangan tertentu diakui harus dilakukan secara bertahap. Intinya adalah bagaimana instrumen untuk mencapai transaksi perdagangan yang besar, tapi tanpa mengorbankan kepentingan nasional.

"Tentu yang diharapkan adalah, eksportir kita di dalam negeri bisa memanfaatkan akses pasar di negara-negara lain, apalagi sekarang sudah ada ASEAN dengan China dan Korea Selatan," ujar Mari.  

Dalam kaitan tersebut, Mari menyatakan harapannya agar sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dapat turut serta dalam proses tersebut dengan cara terus diberikan sosialisasi agar mereka mendapatkan pengetahuan cukup tentang persyaratan yang dibutuhkan untuk akses pasar.

Beras dan gula dikecualikan  

Mari mengatakan, untuk mewujudkan komunitas ekonomi ASEAN yang bebas tarif pada 2015, saat ini 90 persen produk perdagangan di kawasan Asia Tenggara sudah mencapai rata-rata tarif 1,9 persen.  

"Memang, ada sejumlah komoditas yang masih dikecualikan, seperti beras dan gula. Indonesia menilai hal itu masih cukup waktu untuk dibahas bebas tarifnya pada 2015," katanya.

Adapun untuk penurunan tarif barang dan untuk ekspor dan impor (single windows), hal itu sudah diselesaikan semua dan tepat pada waktunya.  

Terkait dengan pengecualian penurunan tarif bebas untuk beras dan gula, berdasarkan rapat terakhir tingkat menteri tiga hari lalu, Mari mengatakan bahwa Indonesia dinilai masih berada di jalur menuju komunitas ekonomi ASEAN 2015.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com