Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Nuklir Dimanfaatkan untuk Uji Lingkungan

Kompas.com - 20/10/2009, 20:11 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Analisis menggunakan teknologi nuklir telah banyak dimanfaatkan untuk pemeliharaan lingkungan di DI Yogyakarta. Pemanfaatan tersebut meliputi uji kelayakan dan tingkat pencemaran air.

Peneliti Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Agus Taftazani mengatakan, teknologi nuklir telah digunakan untuk menguji tingkat pencemaran logam berat di sejumlah sungai di DI Yogyakarta, di antaranya Sungai Code dan Sungai Gajah Wong. Teknologi nuklir yang digunakan dalam penelitian itu adalah teknik nuklir analisis aktivasi neutron (AAN).

"Kami juga menguji tingkat pencemaran sejumlah sungai kecil lain yang menampung aliran limbah industri kulit dan karet dengan teknik analisis yang sama," ujarnya di sela-sela Seminar Nasional dan Workshop Analisis Aktivasi Neutron yang diselenggarakan Batan dan Forum AAN Indonesia (FAANI) di Yogyakarta, Selasa (20/10).

Agus menuturkan, teknik nuklir AAN juga digunakan dalam uji kelayakan pemanfaatan air bawah tanah di Kabupaten Gunung Kidul, termasuk dalam proyek pemanfaatan air bawah tanah di Bribin, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul. Uji kelayakan dengan teknologi nuklir ini juga telah dilakukan pada sungai bawah tanah Ngobaran dan air tanah di Wonosari, Gunung Kidul.

"Dengan teknik AAN, tim peneliti berhasil mengevaluasi unsur mineral Fe, Cd, Ca, Mn, dan Mg dengan tingkat akurasi tinggi. Hasil pengujian menunjukkan air tanah di Gunung Kidul mempunyai kualitas yang sangat baik," kata Agus yang juga Koordinator Tim Peneliti Proyek Bribin dari Batan itu.

Selain di Yogyakarta, kata Agus, pihaknya juga telah menggunakan teknik nuklir AAN untuk menguji kadar logam berat di pantai Semenanjung Muria, Jawa Tengah. Hasil penelitian tingkat pencemaran sungai selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah setempat.

Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah dan kebijakan terkait pemeliharaan lingkungan. Teknologi nuklir AAN juga bisa digunakan untuk memeriksa tingkat pencemaran di udara dan di dalam tubuh manusia.

Kepala Batan Hudi Hastowo mengatakan, AAN merupakan salah satu bagian dari teknik analisis berteknologi nuklir. Bidang penelitian AAN di Indonesia telah dimulai sejak Batan berdiri, yaitu sekitar 1960. Saat ini, jumlah peneliti AAN yang tergabung dalam FAANI mencapai 83 orang.

Akan tetapi, ujar Hudi, sejauh ini pemanfaatan AAN di Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negara maju. "Di Eropa, AAN telah banyak digunakan di bidang industri, yaitu untuk uji materi terkait perlindungan konsumen," ujarnya.

Menurut Hudi, teknik AAN ini menjadi semakin penting karena tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi, yaitu hingga orde nanogram. Pemanfaatan teknik AAN berpotensi untuk dikembangkan di berbagai bidang, termasuk dalam kasus-kasus pencurian kayu hingga penyelidikan terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com