Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Gelar Pesona Akar Rinjani 22-28 Oktober

Kompas.com - 12/10/2009, 10:11 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki ketinggian 3.726 meter (dpl) telah diusulkan ke UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) sebagai gunung api aktif pertama di dunia yang menjadi geopark (taman bumi).

"Kalau usulan Gunung Rinjani menjadi geopark diterima UNESCO, maka gunung tertinggi di NTB itu merupakan gunung api pertama yang masih aktif yang menjadi geopark," kata R Joko Prayitno, Kepala Museum Negeri Provinsi NTB di Mataram, Senin (12/10).

Dikatakan Joko, Museum Negeri Provinsi NTB bekerjasama dengan Yayasan Santiri dan Bappeda akan menggelar pameran Pesona Akar Rinjani selama sepekan, 22-28 Oktober 2009 di ruang pameran museum.

Pameran tersebut, kata dia, bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai kekayaan alam, pelestarian lingkungan dan kebudayaan yang ada di sekitar Gunung Rinjani.

Dikatakan Joko, pameran yang digelar di ruang pemeran museum tersebut akan menampilkan sejumlah benda sejarah, alam budaya berupa lukisan dan foto serta benda-benda etnografika yang ada di lingkar Rinjani.

"Pameran yang mengusung tema Pesona Lingkar Rinjani ini baru pertama kali digelar di NTB dan merupakan gagasan dari Yayasan Santiri yang sekaligus mengawali kegiatan Festival Rinjani untuk membangun daya tarik wisata," katanya.

Joko mengatakan, selain Festival Rinjani, pada tahap berikutnya juga akan diadakan Festival Tambora untuk memperkenalkan kedua aset wisata tersebut dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke NTB.

Selama ini obyek wisata Rinjani cukup dikenal wisatawan mancanegara dan nusantara, terutama wisata pendakian karena Gunung Rinjani mempunyai ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl) atau kedua tertinggi di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3.800 meter dpl) di Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com