Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Penyu Makin Langka

Kompas.com - 16/07/2009, 16:03 WIB

BADUNG, KOMPAS.com - LSM Pro Fauna Indonesia (PFI) membentangkan spanduk sepanjang 100 meter di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (16/7), dalam rangka kampanye perlindungan dan pelestarian fauna penyu.

Ketua PFI, Rosek Nursahid mengungkapkan, pemasangan spanduk bertuliskan "Only 1 From 1.000 Will Survive", intinya mengingatkan bahwa dari sekitar seribu tukik atau anak penyu, yang bisa bertahan hidup sampai dewasa rata-rata hanya satu ekor.

"Selain memasang spanduk kami juga membagikan ribuan stiker kepada wisatawan di pantai Kuta yang berisi ajakan untuk melestarikan penyu yang kini makin langka," tandas Rosek.

Dia yang didampingi panitia kampanye juga melakukan pelepasan 150 ekor tukik ke laut melalui Pantai Kuta. Selama ini, konservasi telur penyu hingga menetas dilakukan Satgas Pantai Kuta yang dinilainya peduli terhadap pelestarian penyu di Bali.

Sementara Koordinator Pro Fauna Bali, I Wayan Wiradnyana menerangkan, ancaman utama penyu saat ini adalah tindakan penangkapan secara ilegal untuk diperdagangkan.

Hal tersebut menurutnya merupakan perbuatan kriminal karena penyu termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Perdagangan penyu secara ilegal diancam hukuman lima tahun penjara dan denda maksimal Rp 100juta. Kini penyu di Bali terancam punah akibat perburuan oleh manusia," tandasnya.

Dikatakan, pada sejumlah daerah ada penyu yang sudah benar-benar punah, karena terus diburu untuk diambil dagingnya lalu dijual.

Berdasarkan hasil berbagai penelitian, dari rata-rata 1.000 ekor anak penyu, umumnya hanya satu ekor yang bisa bertahan hidup hingga dewasa. Akibatnya penyu termasuk satwa yang sulit berkembang, dan perlu dilestarikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com