Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekarsari Kuasai Teknologi Budidaya Melon Kotak

Kompas.com - 01/06/2009, 23:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Wisata Mekarsari, yang merupakan taman wisata dengan koleksi buah tropis berhasil menemukan teknologi budi daya melon kotak (Cucumis melo). General Manager Taman Wisata Mekar Sari, Hari Tanjung, mengatakan, temuan ini merupakan simbol bahwa Mekarsari sebagai pusat penelitian buah tropis akan terus menghasilkan temuan-temuan barunya di bidang pertanian.

"Tamansari juga siap membagikan temuanya yang baru itu kepada masyarakat luas," kata Hari kepada 33 finalis Miss Indonesia 2009, di Tamansari, Senin (1/6).

Selain itu, tim ahli tanaman di Taman Mekarsari sebelumnya juga telah menemukan banyak temuan-temuan baru di bidang tanaman dan buah-buahan.
Di antaranya, berhasil membidani temuan baru seperti nangkadak silangan antara nangka dan cempedak, jambu air citra, dan jambu biji tanpa biji.

Kepala Divisi Pengembangan Proyek Khusus, PT Mekar Sari, DR. Moh Reza Tirtawinata, mengatakan, keberhasilan ahli-ahli Mekarsari membidani melon kotak itu lebih baik dari semangka kotak yang dikembangkan Jepang.

"Karena semangka tersebut kurang manis, tidak seperti aslinya, sehingga ada sifat semangka yang hilang," katanya. Sedangkan melon kotak tetap memiliki rasa manis dan renyah seperti aslinya.

Harga buah melon kotak juga punya nilai ekonomi tinggi. Untuk melon biasa seharga Rp 15.000/kg, tetapi melon kotak harganya mencapai Rp150.000 per buah. Menurut dia, teknologi merubah bentuk melon tersebut akan disampaikan kepada masyarakat, terutama petani agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

"Dalam merubah satu melon berbentuk kotak, diperlukan dua sampai tiga kali pergantian kotak untuk menyesuaikan berat dan besar melon, tidak langsung berhasil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com