Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Lumba-lumba Kalahkan Perompak Somalia

Kompas.com - 15/04/2009, 09:46 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Ribuan ikan lumba-lumba menghalangi beberapa kapal yang diduga milik perompak Somalia ketika mereka sedang berusaha menyerang kapal dagang China yang lewat di Teluk Aden. Demikian laporan China Radio International pekan ini.
    
Kapal dagang China tersebut dikawal oleh satu armada China dan berlayar di Teluk Aden ketika mereka bertemu dengan beberapa kapal yang diduga milik perompak. Tiba-tiba ribuan ikan lumba-lumba melompat ke luar air di antara kapal perompak dan kapal dagang China ketika kapal bajak laut tersebut bergerak ke arah kapal dagang China.
    
Kapal yang diduga milik perompak Somalia itu berhenti dan kemudian berbalik menjauh. Bajak laut itu hanya dapat meratapi betapa sedikitnya jumlah mereka dibandingkan dengan ribuan ikan lumba-lumba tersebut. Pemandangan spektakuler itu berlanjut selama beberapa saat.
    
China memulai satuan tugas pengawalannya dengan menggunakan tiga kapal pada 26 Desember tahun lalu, setelah Dewan Keamanan PBB menyeru semua negara agar berpatroli di teluk tersebut dan perairan di lepas pantai Somalia, salah satu jalur laut paling sibuk di dunia, tempat perompakan yang meluas membahayakan pelayaran antar-benua.
    
Armada pertama China telah mengawal 205 kapal, termasuk 29 kapal dagang asing, dan secara gemilang menyelamatkan tiga kapal dagang asing dari serangan perompak. Sebanyak 20 persen kapal dagang China yang melewati perairan di lepas pantai Somalia diserang perompak dari Januari hingga November 2008, sebelum satuan tugas itu digelar.
    
Sebanyak tujuh kapal, baik milik China atau yang membawa barang dan anggota awak yang berkebangsaan China, dibajak. Tianyu No 8, kapal penangkap ikan China yang membawa 16 awak yang berkebangsaan China dan delapan pelaut asing, ditawan oleh perompak Somalia pada 14 November dan dibebaskan pada awal Februari. Armada kedua kapal pengawal China di Teluk Aden pada Senin menggantikan armada pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com