Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Unggas Liar, Flu Burung Makin Menyebar

Kompas.com - 17/03/2009, 03:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan flu burung pada unggas liar di sejumlah negara di dunia terus merebak. Penyebaran virus itu diduga melalui perpindahan tempat atau migrasi burung-burung liar lintas negara. Untuk itu, surveilans aktif mengenai pola migrasi unggas liar perlu digalakkan.

Pemerintah Jerman baru-baru ini menginformasikan kepada Komisi Uni Eropa (UE) mengenai terjadinya outbreak virus flu burung (H5N1). Ini merupakan kasus pertama penularan flu burung pada unggas di UE tahun ini. Outbreak ini ditemukan pada bebek liar yang berada dekat daerah Starnberg di negara bagian Bavaria, Jerman.

”Kasus penularan flu burung pada unggas liar telah beberapa kali terjadi di Eropa,” kata Ketua Panel Ahli Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Prof Amien Soebandrio, Sabtu (14/3) di Jakarta. Migrasi burung liar dari kutub utara ke Eropa diduga memicu penyebaran virus itu ke sejumlah negara di Eropa.

Penanganan baik

Temuan tersebut disebabkan negara-negara di Eropa telah menerapkan surveilans aktif secara berkala pada unggas liar maupun unggas di peternakan. Jadi, surveilans tersebut tidak hanya dilakukan setelah ditemukan kasus unggas positif terinfeksi flu burung. ”Dengan penanganan yang baik, sampai kini belum ada laporan penularan flu burung dari unggas ke manusia di Eropa,” ujar Amien menambahkan.

Dalam pedoman internasional Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang merupakan hasil kesepakatan para pakar dunia bidang veteriner antara lain diatur pencegahan kontak unggas liar dengan unggas di peternakan.

”Bila unggas liar menulari flu burung ke unggas di peternakan, kemungkinan penularan virus itu ke manusia makin tinggi, baik di peternakan maupun di pasar unggas,” ujarnya.

Indonesia saat ini terlibat dalam survei global untuk mempelajari pola-pola migrasi unggas liar. Dengan mengetahui pola migrasi itu, asal virus bisa diketahui bila terjadi penularan flu burung pada unggas dan manusia.

”Galur virus di tiap negara berbeda-beda. Jadi, vaksin yang digunakan akan sesuai dengan strain virus sehingga lebih efektif,” kata Amien.

Pemantauan aktif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com