Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosmonot Waswas

Kompas.com - 14/03/2009, 05:28 WIB
 
 

WASHINGTON, KOMPAS.com - Tiga kosmonot yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional terpaksa berlindung di pesawat luar angkasa Soyuz setelah sebuah sampah luar angkasa hampir menghantam stasiun luar angkasa itu.

Sampah luar angkasa berukuran lebih kecil daripada ujung jari itu memaksa ketiga kosmonot Rusia segera meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Kamis (12/3) pagi. Ketiga kosmonot, yaitu Yury Lonchakov (Rusia), Michael Fincke, dan Sandra Magnus (AS), terlambat mengetahui keberadaan sampah kecil yang berbahaya itu. Sampah ini dilaporkan mendekati ISS dengan kecepatan tinggi dan berpotensi menabrak ISS.

Kosmonot Fincke selaku komandan misi, Magnus (teknisi pertama), dan Lonchakov (teknisi kedua) harus bergegas meninggalkan ISS dan masuk Soyuz sebagai tindakan berjaga-jaga apabila benar-benar terjadi tabrakan. Ketiga kru dilaporkan segera mengunci pintu Soyuz dan bersiap-siap jika terjadi tabrakan.

Mereka berada 10 menit dalam Soyuz hingga lampu tanda aman menyala. Menurut juru bicara di Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Laura Rochon, risiko tabrakan tadi amat rendah. Sampah itu sangat kecil dan berada 4,5 kilometer dari ISS seharga 100 miliar dollar AS itu.

”Sampah itu amat kecil, hanya sekitar sepertiga dari satu sentimeter. Sampah itu mungkin bagian dari mesin milik roket Delta atau milik pesawat luar angkasa,” kata Rochon.

800 satelit

Sampah di luar angkasa dianggap berbahaya, bukan saja bagi ISS, tetapi juga bagi 800 satelit komersial dan militer di orbit Bumi. Sejauh ini diketahui, ada sekitar 18.000 sampah luar angkasa.

Sekecil apa pun bentuknya, sampah ini tetap berbahaya karena kecepatan gerak sampah itu. Serpihan sekecil serpihan cat bisa bergerak hingga 27.360 kilometer per jam sehingga bisa merusak kaca-kaca satelit. Menurut hasil penelitian American University di Washington DC, bola sebesar kelereng punya daya rusak setara peti besi seberat 180 kilogram yang jatuh dari lantai 10.

Para ahli memperkirakan saat ini di luar angkasa terdapat lebih dari 300.000 obyek berukuran 1-10 sentimeter dan jutaan lagi berukuran lebih kecil. Januari 2007, China menguji senjata antisatelit atas satelit cuaca usang. Akibatnya, terbentuk ”awan sampah” terbesar sepanjang sejarah. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com