Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bali Ragukan Proyek RS Pendidikan

Kompas.com - 24/02/2009, 09:39 WIB

DENPASAR, SELASA - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meragukan adanya proyek pembangunan rumah sakit pendidikan dari pusat di Pulau Dewata. Pembangunan rumah sakit yang bernilai ratusan miliar rupiah dari anggaran pusat ini merupakan rencana pengembangan pendidikan di bidang kedokteran di 17 perguruan tinggi nasional termasuk di Bali.  

"Saya masih belum mendapatkan penjelasan apa pun mengenai maksud dan tujuan yang pasti dibangunnya rumah sakit pendidikan ini. Saya meragukan itu karena masyarakat pasti juga ragu memasuki rumah sakit itu jika hanya menjadi kelinci percobaan bagi mahasiswa kedokteran saja," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di depan rapat dengar pendapat dengan anggota DPRD Bali, di Denpasar, Selasa (24/2).  

Ia menambahkan sejauh ini informasi rencana pembangunan itu masih didapatkannya dari pihak Universitas Udayana sebagai salah satu perguruan tinggi yang termasuk dalam 17 kampus terpilih. Namun, ia mengelak jika keraguan ini diartikan sebagai penolakan.  

Menurutnya, berbagai pihak masih perlu mengkaji penting dan tidaknya keberadaan rumah sakit pendidikan tersebut. Pihak-pihak yang dimaksud antara lain dirinya, DPRD, dan Universitas Udayana (Unud) serta masyarakat sekitar rencana lokasi pembangunan.  

Rencananya, anggaran dari pusat yang diambil dari APBN 2008 ini akan dikucurkan secara bertahap kepada 17 kampus tersebut. Di Bali rencananya mengalir anggaran sekitar Rp 75 miliar untuk tahap perencanaan, survei lokasi hingga persiapan pembangunan.  

Akan tetapi, Gubernur Bali, pihak Unud, dan DPRD belum menemukan titik sepakat apakah menerima proyek tersebut atau menolak, termasuk belum menentukan lokasi pemangunan apakah di wilayah sekitar kampus Unud di Bukit, Jimbaran, Kabupaten Badung, atau menggunakan tanah bekas perusahaan daerah di Denpasar. Pusat memberikan tenggat waktu untuk menjawab hingga dua bulan mendatang.  

Sementara Ketua DPRD Bali Wisnawa mengatakan belum dapat memberikan rekomendasi apa pun baik kepada Gubernur Bali maupun pihak Unud. Ia menambahkan masih akan mengkaji dan memanggil kedua belah tersebuit bersamaan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com