Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sosok Monyet Terkecil yang Menghebohkan

Kompas.com - 26/11/2008, 16:53 WIB

JAKARTA, RABU - Minggu lalu dunia dihebohkan dengan penemuan kembali monyet terkecil di dunia yang sudah lebih dari 80 tahun tidak pernah terlihat. Tarsius pumilus, demikian nama ilmiah spesies tersebut ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, oleh Sharon Gursky-Doyen dari antropologi Texas A&M University, AS.

Penemuan ini sangat penting karena spesies tersebut baru empat kali ditemukan sejak dideskripsikan tahun 1921. Sebelum Gursky-Doyen menemukannya, spesies tersebut pernah tertangkap tahun 2000. Adalah tim yang dipimpin Dr. Ibnu Maryanto, peneliti mamalia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang tanpa sengaja menemukannya dalam jerat tikus yang dipasangnya di lantai hutan Lore Lindu.

"Jeratnya kan kita beri ikan asin. Mungkin ikan asin itu dikerumuni semut dan tarsius masuk," ujar Ibnu saat ditemui di sela-sela open house Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Cibinong, Bogor, Rabu (26/11). Sayang, tarsius tersebut mati karena jerat tersebut.

Ibnu mengaku kaget setelah mengetahui yang terjerat adalah jenis tarsius paling kecil. Ia kemudian menjadikannya spesimen penelitian yang kini diawetkan di MZB. Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal internasional menarik minat sejumlah peneliti dunia untuk "memburu" spesies langka tersebut.

Menurut buku "Mamalia Dilindungi Perundang-undangan Indonesia" terbitan LIPI Press tahun 2008, Tarsius pumilus yang juga disebut tarsius kerdil, krabuku kecil, atau ngasi dan tangkasi oleh penduduk lokal merupakan jenis tarsius paling kecil. Ukuran tubuhnya saat dewasa antara 93-98 milimeter dan berat 57 gram. Panjang ekornya antara 197-205 milimeter.

Spesies ini memiliki kemiripan dengan Tarsius spectrum yang hidup menyebar di hampir semua wilayah Sulawesi. Namun, Tarsius pumilus tidak memiliki bintik yang pucat di samping telinga seperti Tarsius spectrum. Rambut ekornya juga lebih lebat dibandingkan tarsius pada umumnya.

Warna tubuhnya antara abu-abu hingga coklat dengan rambut muka merah kecoklatan. Jika primata lain umumnya memiliki kuku, tarsius memiliki cakar yang sangat berguna untuk memanjat. Ekor bersisik dengan rambut antara 60-70 persen. Kaki depan maupun belakang terkesan panjang.

Tarius kerdil hidup di hutan primer dengan tipe hutan berlumut pada ketinggian antara 1800-2200 meter. Saat ditemukan di Roreketimbu, hewan tersebut mendiami lubang-lubang perakaran tanah.

Selain Tarsius pumilus, setidaknya ada 6 spesies sejenis lainnya yang hidup di Indonesia dan 1 di Filipina. Bahkan, Ibnu yakin masih ada spesies baru Tarsius yang belum pernah diidentifikasi. Dalam ekspedisi berikutnya, ia berharap dapat menemukannya di daerah-daerah yang selama ini terisolasi dari daratan Sulawesi terutama pulau-pulau kecil sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau