Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Spesies, Lemur Terbang dari Jawa dan Kalimantan

Kompas.com - 11/11/2008, 05:54 WIB

JAKARTA, SELASA - Lemur terbang yang ditemukan di Jawa dan Kalimantan ternyata punya sifat genetika berbeda dengan lemur yang hidup di daratan Malaysia. Temuan ini membuat jumlah spesies lemur terbang menjadi empat kelompok.

Sebelumnya, lemur terbang atau dalam bahasa Indonesia disebut kubung pelanduk hanya dikelompokkan dalam dua spesies. Masing-masing kubung pelanduk Sunda (Galeopterus variegatus) dan kubung pelanduk Filipina (Cynocephalus volans) di Filipina.

Kubung pelanduk Sunda hidup menyebar di kawasan Indochina dan paparan Sunda dengan Malaysia sebagai pusat penyebaran hingga ke Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kenyataannya lemur terbang dari Jawa dan Kalimantan punya keunikan yang membuatnya berbeda dengan lemut terbang di Malaysia.

Keduanya juga memiliki ciri morfologi yang sedikit berbeda. Misalnya, kubung pelanduk dari Kalimantan berukuran lebih kecil. Namun, Kubung Kalimantan memiliki variasi pola warna rambut yang lebih beragam daripada lemur sejenis dari Jawa dan Malaysia.

Jan Janecka dari Texas A&M University, AS memperkirakan terpisahnya lemur di tiga pulau utama di paparan Sunda itu terjadi antara 4-5 juta tahun lalu. Selama masa tersebut, kenaikan muak air laut menyebabkan paparan sunda yang tadinya menjadi satu daratan terpisah menjadi pulau-pulau.

Hewan tersebut memiliki keunikan karena kemampuannya melayang di udara sehingga seolah-olah terbang. Dengan selaput di antara kaki-kakinya, kubung pelanduk dapat melompat dari batang pohon ke pohon lainnya hingga sejauh 136 meter.

Selain itu, kubung pelanduk juga dikenal sebagai mamalia yang menjadi kerabat terdekat primata yang memisahkan diri sekitar 86 juta tahun lalu. Hal ini penting untuk penelitian biologi maupun kedokteran karena dalam cabang genetika manusia dikelompokkan dalam primata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com