Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Flores Kerdil Karena Kekurangan Gizi

Kompas.com - 05/03/2008, 20:12 WIB

JAKARTA, RABU - Asal-usul manusia kerdil yang fosilnya ditemukan di Liang Bua, Flores, masih menjadi perdebatan ilmiah. Pendapat terakhir yang dirilis dalam jurnal Proceeding of Royal Society B: Biological Sciences, Selasa (4/3), menyatakan bahwa faktor penyebab kerdil karena kekurangan gizi.

Peneliti Australia yang menulis pendapat dalam makalah tersebut menjelaskan bahwa kondisi tersebut disebut kretinisme. Mereka mungkin lahir dari orangtua yang terkena penyakit kekuarangan yodium dan nutrisi penting lainnya. Hal tersebut menyebabkan kemunduran pertumbuhan fisik dan mental akibat kekurangan hormon tiroid.    

"Kami yakin mereka homo sapiens namun dengan penyakit ini... kretinisme lahir tanpa kelenjar tiroid," ujar Peter Obendorf dari School of Applied Sciences, RMIT University. Bukit-bukti tersebut dapat dilihat dari perkiraan dari sumber bahan makanan sehari-harinya.

Mereka tinggal di pedalaman, jauh dari makanan laut yang merupakan sumber utama yodium. Selain itu, mereka mungkin makan bambu muda dan tumbuhan buluh lainnya yang banyak mengandung sianida. Zat sianida merupakan racun bagi tubuh dan akan dinetralkan sebagai senyawa tiosianat (SCN). Tiosianat dikenal memiliki sifat dapat menurunkan jumlah yodium dalam tubuh sehingga dapat memicu kerdil dan gondok.

"Saya kira populasinya normal, namun banyak wanita-wanitanya yang terserang gondok. Pada saat kekeringan, mereka terpaksa menyantap makanan yang tidak layak dan mereka menurunkan anak-anak yang kerdil," jelas Obendorf. Menurutnya struktur fosil, antara lain di bagian tulang lengan, sesuai dengan dalam literatur kedokteran. Strukturnya mirip dengan deskripsi tulang penderita kretinisme di Eropa, khususnya Jerman dan Swiss.  Penderita kerdil akibat kretinisme di Eropa memiliki struktur tulang putaran lengan yang sama.

Ditemukan tahun 2004, manusia Flores diperkirakan hidup antara 15.000-18.000 tahun lalu. Tingginya hanya sekitar 90 sentimeter dan memiliki ukuran otak hanya sebesar sebuah jeruk. Para peneliti yang menemukannya mengidentifikasinya sebagai spesies baru dengan nama Homo floresiensis. Jika pendapat Obendorf benar, manusia kerdil dari Flores mungkin hanya manusia biasa seperti kita.(BBC/WAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com