Eksperimen Kecambah di Laboratorium Antariksa Colombus

JAKARTA, SENIN - Penelitian ilmiah pertama telah dimulai di laboratorium antariksa Colombus yang baru dipasang di stasiun antariksa internasional (ISS). Astronot badan antariksa Eropa (ESA), Leopold Eyharts, telah mengaktifkan sampel penelitian kecambah.

Eksperimen yang diberi nama WAICO (Waving and Coiling of Arabidopsis Roots) untuk mempelajari pengaruh perbedaan gaya gravitasi dalam pertumbuhan akar tumbuhan. Terdapat dua jenis sampel biji arabidopsis, masing-masing biji tumbuhan liar dan hasil modifikasi genetika. Kedua sampel diamati pertumbuhannya pada tingkat graitasi nol dan satu atau sama dengan gravitasi di permukaan Bumi.

Masing-masing sampel dibiarkan tumbuh antara 10-15 hari didalam ruangan yang diatur suhu dan kelembabannya. Pola pertumbuhannya direkam dari hari ke hari menggunakan kamera video yang mengirimkan hasil pemantauan langsung ke Bumi.

Profesor Guenther Scherer, ilmuwan dari Universitas Leibniz, Hanover, Jerman, mengamati pertumbuhan biji-biji tersebut. Ia mengukur berapa besar perubahan gravitasi yang dapat mempengaruhi pola pertumbuhan akar.

Hasil penelitian ini kelak dapat dimanfaatkan untuk meningktakan efisiensi di bidang pertanian. Saat manusia telah berhasil menetap di Bulan atau lama tinggal di ruang angkasa, penanaman yang sesuai mungkin berguna untuk menghasilkan pasokan makanan.

Biji-bijian yang sudah mulai bekecambah akan dikirim kembali di Bumi menggunakan wahana ulang alik Endeavour yang akan diluncurkan pada 11 Maret. Misi utama tujuh awak Endeavour adalah memasang sebagian modul laboratorium Kibo milik Jepang.(PHYSORG/WAH)