Pagelaran drama tari Matah Ati menampilkan sosok korps prajurit perempuan Mangkunagara di Surakarta. Dari Buku harian salah satu prajurit perempuan Jawa, tampaknya pada akhir abad ke-18 mereka sangat dihormati dan terlibat dalam politik kerajaan.(Hafidz novalsyah/National Geographic Indonesia)